Friday, November 14, 2014

Kabut Berbalut Luka

0



Hari ini cuaca mendung, begitu juga hatiku. Kulihat diluar mulai gelap, sepertinya aku tak bisa pergi.. Tapi kenapa hatiku merasa tak enak, pertanda apakah ini?!
Sebetulnya aku rindu, aku rindu seseorang yang tak kunjung datang. Tak bisa kuputuskan satu pihak, kabarmu tak pernah kudengar lagi. Aku tak tau alasannya, mengapa kau melakukan itu padaku.

Kulihat jam menunjukkan pukul 15.30. Sepertinya aku masih bisa memaksakan pergi meski diluar hujan sangat deras. Aku merasakan ada sesuatu yang tak beres.
Kuberjalan dikeramaian kota menyusuri tempat-tempat yang biasa kita kunjungi. Aku berharap bisa bertemu melepas rindu. Tapi sepertinya kau tak ada disana.
Bajuku mulai basah dan aku sangat kedinginan. Payung ini tak bisa melindungiku, angin kencang meniup hujan, seakan menyuruhku untuk berhenti mencari. Kuterdiam sejenak, kulihat halte bis yang bisa kugunakan untuk berteduh. Ku menepi sambil sedikit mengibas-ngibaskan bajuku yang basah kuyup. Kulihat sekitarku sangat sepi sekali. Lama kuterdiam dan pikiranku melayang.
"Ya Allah... lindungi aku, buat hatiku tenang, janganlah aku mempunyai pikiran yang jelek tentang sesuatu yang aku tak ketahui pasti."
Ya, sebelumnya aku memang sudah merasa curiga dengannya karena setiap kali kau jemput aku, kau selalu pulang cepat dengan alasan akan menemui klien. Tapi... kenapa menemui klien harus malam minggu?! bukankah lebih pantas hari-hari kerja??
Disitulah pertama kali aku mencurigainya.

Kutersadar dari lamunanku ketika aku melihat dua sosok yang bergandengan setengah berlari menepis hujan. Dan aku terkejut saat kulihat sosok itu seperti Riko.
Akupun setengah berlari mengikutinya tanpa peduli lagi akan hujan. "Benarkah dia Riko?! Lalu siapa perempuan itu?" aku bertanya-tanya dalam hati.
Kabut ini semakin menghalangi penglihatan membawa langkahku semakin cepat seakan aku sedang mengikuti lomba maraton. Dinginpun tak kurasakan lagi. Aku semakin dekat dengan dua sosok itu.
Tapi akhirnya kuhentikan langkahku, aku sudah melihatnya jelas dengan mata kepalaku sendiri bahwa dia Riko. Ya,  Riko pacarku bersama wanita cantik yang digandengnya.
Terjawab sudah semua, kau tak mengabariku lagi karena wanita cantik itu. Hatiku hancur, semua harapanku padamu hilang seketika ditepis miris rasa kecewaku. Kini bayangmu semakin hilang tertutup kabut berbalut luka.






Untuk info pemesanan dp bbm KLIK DISINI 

0 comments:

Post a Comment

 
All Rights Reserved